jangan jadi sepele dan tersepelekan

Keluar dari mulut buaya lantas masuk ke mulut harimau. Gali lubang untuk menutup lubang lainnya atau terjatuh lagi kedalam lubang yang sama berulang kali. Banyak peribahasa yang bisa digunakan untuk menunjukan bentuk-bentuk dari kebodohan seorang manusia yang hidupnya hanya berkutat pada satu masalah yang itu-itu saja. Masalah – masalah yang sayangnya tidak menambah pengetahuan dan kebijaksanaan. Tidak memberi perkembangan menuju kebaikan.
Lihat mereka, sejoli yang sedang duduk berdua dibangku taman. Bukan yang itu, perhatikan yang prianya memakai topi merah itu. Menurut kalian apa hal yang membuat mereka berdebat hebat jika suasana hati mereka sedang  tak sebagus cuaca hari ini? Ya paling seputar mantan dan masa lalu pasangannya.
Lalu pemuda tanggung yang bermuka kaku itu, yang seperti sudah menanggung beban berat sedari muda, ia slalu saja pusing setiap akhir bulan karena gaji yang seharusnya untuk membeli susu anaknya dan kebutuhan keluarga mudanya harus tersisihkan juga untuk memenuhi hasrat anak muda yang masih saja dipelihara.
Kebanyakan dari kita memang seperti itu, banyak permasalahan timbul karena permasalahan – permasalahan sepele. Kita sering menganggap hal-hal yang *sebenarnya* tidak begitu penting menjadi satu hal yang penting dan seolah menjadi prioritas hidup. Kita sering menutup realita demi membenarkan keinginan kita.
Kamu lihat pria itu, yang selalu senyum seperti sales produk pasta gigi. Kamu tahu bagaimana usahanya untuk berpisah dengan pasangannya saat ini?. Sekeras usaha si wanita untuk bertahan. Ia ingin melawan realita, bersama wanita yang lebih baik walaupun sepertinya tak akan jauh berbeda dengan pasangannya saat ini. Atau mungkin ia berasusmsi bahwa sesuatu yang baru memang selalu lebih menarik.
Temanku. Janganlah lagi berkutat dengan hal-hal sepele dan kurang penting. Lihatlah sekitarmu, kenapa tidak kita anggap saja hal-hal sepele itu sebagai pro memoria seperti yang sering kita dengar di kegiatan gladi bersih dalam persiapan sebuah acara. Atau kita skip saja langsung menuju ke hal-hal yang penting saja. Tidak ribet dan membosankan. Atau lebih baik kita fokus saja pada mimpi-mimpi besar kita, harapan kita, harapan orang tua kita kita kejar apa yang pantas kita kejar. Tinggalkan sesuatu yang memang harus di tinggalkan dan hanya akan menjadi beban.
Jangan jadi sepele dan tersepelekan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIBOLGA SQUARE...

Mikir Ideal

Nono & Nini : Mitos Pecahnya Sebuah Gelas