Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Bulan dan Bintang

Gambar
Kelabu.  Itulah pancaran mata wali kelasku.  Beliau merongrongku dengan kata 'belajar' sepanjang tahun, tetapi aku tidak berniat mendengarkannya.  Sampai akhirnya aku menangkap kemendungannya, hingga aku terpuruk penuh rasa salah.  Tega nian aku menyusahkan orang setua ini. Beliau menadahi dagunya dengan telapak tangan.  Alisnya meliuk-liuk.  Kacamata besarnya melorot.  Kerut-merut pada paras wali kelasku menunjukkan jumlah kebijaksanaan yang telah ia miliki.  Kebijakan yang selama ini kutolak karena kuanggap terlalu tua.  Namun aku salah.  Apapun yang terucap dari mulut beliau bukan dusta.  Ketika beliau mengganggu waktu bermainku dan menuduhku anak malas, saat beliau berkata aku harus belajar lebih keras, dan segalanya, yang selalu kuabaikan, akhirnya aku gagal.  Gagal dua kali menempuh kelas dua SMA.  Dari bola matanya terlihat sorot mataku.  Gelap.  Mataku kosong, seperti tidak bernyawa.  Layaknya langit mendung nan gelap.  Tak ada cahaya di sana. Ak