30 september 2013


Aku hanya mengingat tanggal yang tertera dalam kertas itu. Aku lupa atau lebih tepatnya melupa dengan kata yang tertera di atasnya. Aku belum bisa menerima kenyataan bahwa kamu benar-benar telah memilih, memilih utuk pergi.

30 september 2013.
..............
Bagaimana aku bisa masuk ke dalam hati yang sudah berpenghuni? Meski penghuni itu hanya ilusi, yang masih saja dibawa dari masa-masa yang sudah terlewat.
Bagaimana bisa aku bersikeras untuk masuk, sedangkan pemilik kediaman itu tidak mempersilahkan aku untuk duduk.
Pada akhirnya akan sampai pada titik dimana aku harus bangun dari segala mimpi...

Pada akhirnya aku harus menyadari bahwa ada hal-hal yang telah disediakan namun bukan untuk aku miliki....
Pada akhirnya nanti aku harus memilih, memperjuangkanmu hingga letih atau mempersiapkan diri kemudian pergi.
Pada akhirnya nanti aku akan menemui saat-saat dimana sudah tidak memungkinkan lagi untuk memperjuangkan semua ini.

Bukankah tidak ada artinya, menunggu padahal bukan untuk ku tunggu?
Bukankah tidak mungkin, aku memiliki sesuatu yang tidak diperuntukan untukku?

Aku melepas kamu sebagai hati yang ingin aku pilih.
Dan kuharap membuatnya pulih.

Namun...
Kini aku membiarkanmu untuk berlabuh...
Kemanapun yang kamu mau...

Entah apa yang salah. Waktu, keadaan atau kita sendiri yang memang tak bisa terikat?
Nyatanya waktu yang menjawab. Waktu juga yang membuat kamu rela melepas. Sementara, keadaan mengikatku, membuatku hanya bisa diam melihat saat kamu melepasku.

Untuk kamu...
Aku selalu membaca tentang kamu...dalam diamku.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIBOLGA SQUARE...

Mikir Ideal

Nono & Nini : Mitos Pecahnya Sebuah Gelas