Bahagia Menantimu

Benar bahwa hari berlalu begitu cepat, aku sampai tak tahu hari apa
sekarang. Setiap hari tampak sama saja bagiku. Ya sudahlah, biarkan
waktu berjalan semaunya dan aku berbuat semauku.

20.15...

Malam ku habiskan duduk manis di depan laptop, klik sana - sini
mencari sesuatu yang menarik. Kemudian berubah profesi menjadi "silent
reader", membaca status dan tweet kawan di dunia maya. Aktivitas yang
sangat membosankan bukan ?
Beberapa saat aku tertuju pada salah satu status yang cukup
diskriminatif bagi aku yang hidup sendiri. Tak hanya satu dua
status, ungkapan mesra berbaris di home Fb ku, seperti mengejek dan
menertawaiku. Dan sejenak aku tersadar, ini malam minggu.

22.40...

Aku tidak ingat kapan terakhir kali aku begitu menanti datangnya malam
minggu. Aku merasa selama ini setiap malam sama saja. Tak ada yang
spesial, karna memang tak ada orang yang spesial
dalam hidupku belakangan ini.

Damn it !
Bahkan sepatu pun diciptakan berpasangan. apakah aku harus kalah dari
sepasang sepatu? perbandingan yg memalukan buatku.

Ah...tapi kenapa aku harus mengumpat seperti ini? Toh selama ini aku
juga merasa nyaman dengan statusku. Nyaman memiliki jiwa yg bebas tak
terkekang. Tak terikat oleh hubungan yg hanya memberi sekat2
pergaulan.


Just think positive...
Ya...mungkin aku cuma belum dipertemukan dengan "yg terpilih".
seseorang yg memang dilahirkan khusus untuk menemani hari2 ku kelak.
Entah esok, lusa, minggu depan ataupun tahun depan dia pasti akan
datang dengan cara yg tak terduga. Karna tulang rusuk ku pasti akan
kembali ke tubuhku.

00.03...

Aku tak akan lelah menanti hari hari itu datang. Dan setelah kamu
membaca tulisanku kelak, kamu akan tahu betapa begitu spesialnya
dirimu untuku.

01.30.

Aku tertidur. Tertelungkup di atas meja. Bergantian, sekarang laptop
yg menontonku.