Malaikat tak Bersayap

     Malam  sudah mulai larut. rembulan malam ini sudah mulai beranjak dari peraduannya. tampak raut muka nya membulat dan bersinar dengan cerahnya. Awan malam pun seperti enggan menampakkan diri, membuat malam ini tampak begitu cerah.

Ika tampak duduk termenung di bangku taman, menatap lurus tak fokus ke arah sang rembulan. Beberapa kunang - kunang tak bisa mengalihkan pandangannya.
tampak sekilas air mata menetes dari kedua mata indahnya dibiarkan jatuh  melewati pipinya.
pic

          " malaika, sedang apa duduk disini, sendiri?. " tanyaku memecah keheningan.

dia tampak terkejut mengetahui keberadaanku. Disapu nya cepat - cepat linangan air di pipinya.

           " hanya sedang melihat bulan malam ini. lihatlah, dia begitu indah bukan."  jawab malaika sembari memaksa bibir manisnya tersenyum.
 Aku bisa melihat kesedihan yang teramat dalam dari mimik mukanya.

            " kamu benar, betapa beruntungnya kita bisa melihat sang bulan malam ini " jawabku sambil duduk  mendekat disamping malaika.

           " sakti, kamu tahu apa yang ku lamun kan tadi ? ". kali ini tatapannya tampak fokus, tak seperti sebelumnya

               " Hmm...apa yah kira - kira yang dilamunkan oleh malaika -ku ?. kucoba kembali bertanya dengan sedikit bercanda.
                " ohh... pasti kamu tadi sedang membayangkan kehidupan kita nanti ya, menikah, punya anak, cucu, cicit dan... " dia seperti tak terpengaruh denan candaanku.

              " kamu tahu. aku hanya ingin seperti dulu. dengen kedua sayapku bertualang, terbang babas ke awan, bercumbu lagi dengan bulan ".

Aku tercengan mendengar ucapannya. seperti ada lempengan baja memisahkan kedua bibirku.

                "  Tapi itu tak mungkin terjadi kan? benar kan sakti ? tanpa kedua sayapku, apa dayaku." kali ini malaika tampak putus asa.

Aku hanya bisa meraihnya dan membiarkannya bersandar di pelukku. mencoba mengurangi rasa bersalahku.


              

"" Dear malaika -ku. maafkan aku. karna aku telah secara tak kamu ketahui telah mematahkan kedua sayapmu. membuatmu terperangkap di duniaku.
Aku tak tahu ini termasuk cinta jenis apa. aku hanya tak bisa berpisah jauh darimu. membuatmu bahagia walaupun aku tahu aku tak mampu.""

Komentar

  1. ini malaikat tanpa t namanya, haha..
    bener deh, patahin saja sayapnya, biar dia betah disini dan membawa kedamaian penuh cinta di bumi ini.

    BalasHapus
  2. Malaikat kok ngelamun... Hemmmm..

    BalasHapus
  3. *pinjemin sayap kupukupu buat malaika*

    BalasHapus
  4. Tidak harus punya sayap kalau mau terbang, masih banyak cara kok. Bisa pakai balon atau lebih enak lagi naik pesawat.
    Yang jelas jangan putus asa dan bersedih.

    BalasHapus
  5. wah kerennn...kerennn


    ijin follow blognya ya mas....
    ditunggu followbacknya..

    salam dari semarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mas...
      udah ku folback blognya...
      salam balik dari banjarnegara

      Hapus
  6. Ini fiksi kan? Ah sukaa deh ceritanya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIBOLGA SQUARE...

Mikir Ideal

Nono & Nini : Mitos Pecahnya Sebuah Gelas