Kita dan Hujan Gerimis

Menatap tanpa fokus sebuah lukisan indah sang pencipta yang terpajang dijendela rumahku. Seperti domba yang lepas dari ikatan sang empunya, berlari bebas tanpa aturan. Sama halnya lamunanku malam ini, tak karuan. Walau semua masih tentang kamu, tapi kali ini tak seperti biasanya. tak ada lamunan indah malam ini. Apakah ada yang salah dengan sikapku, tindakanku atau dengan ucapanku ? yang jelas sikap yang kamu tunjukkan akhir akhir ini padaku berbeda. Seolah ada yang mengganjal di hatimu. Bisakah kamu beri aku sedikit arti dari sikapmu itu ?. Apakah kamu tahu, kediamanmu membuat aku terlalu banyak menerka. Menerka hal hal yang mungkin telah membuatmu berubah. Aku tahu kita memang berbeda, bahkan terlalu berbeda. Bukankah hal ini sudah kita pertimbangkan sebelum kita melangkah sampai sejauh ini ? "tapi cinta yang membuat kami seirama" . Itu yang dulu kamu ucapkan sebagai pembelaanmu pada orang orang mencoba memisahkan kita. Seolah cibiran orang hanyalah angin l...