Gunung Itu Kamu.

Seingatku baru satu jam berlalu kami berbalas kata di udara. Lebih
dari satu jam juga kami bercanda ria.Tapi rasa rindu ini seperti tak
terobati.Seperti candu nikotin. Datang, datang dan datang lagi.

Mungkin aku harus berterima kasih kepada Mr. Graham Bell yang berkat
temuan teleponnya aku selalu merasa dekat dengan dia menggunakan Hp
jadul ini. Ya...Hanya lewat Hp jadul ini kami bisa saling melepas rasa
rindu, mengungkapkan kata mesra yang sayangnya tak selalu bisa kami
tunjukan karena dimensi, jarak dan waktu yang memisahkan kami.

Kadang aku sering terheran sendiri. Aku tidaklah terlalu bahagia saat
bersamanya. Kami tak selalu akur saat bersama. Selalu saja ada hal hal
sepele yang membuat kami berperang kata.
Tapi, saat dia tak di sampingku, seperti ada sesuatu yang hilang dalam
hidupku. Aku begitu merindukan pertengkaran kecil kami.
Bagiku, dia mungkin bisa di ibaratkan sebuah gunung. Ketika engkau
mendekat dengan gunung tersebut, mungkin engkau hanya dapat memandang
pohon dan bebatuan tak beraturan. Tapi coba engkau memandangnya dari
kejauhan, engkau akan tahu betapa cantik, indah dan megahnya gunung
itu.

Mungkin inilah keunikan cinta. Tak butuh logika dan rumus matematika.
ketika banyak pasangan lain berpisah dengan alasan perbedaan, kami
justru begitu menikmati perbedaan itu sendiri.

Kringg...Krinnggg...
Eh, tuh kan. Dia udah telpon duluan. Sudah dulu ceritanya ya. Kapan -
kapan kita sambung lagi.
Bay....

______________

Komentar

  1. Banyak kata-kata kerennya goodgoodgood

    BalasHapus
  2. heheh...lagi banyak belajar nulis nih gan...:)

    BalasHapus
  3. wahhh disamain sma gunung ya???
    bru baca nih yg bgini..
    :D

    BalasHapus
  4. He emp...ga ada yg tersinggung kan???
    maksudnya ”yg begini???“

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SIBOLGA SQUARE...

Mikir Ideal

Nono & Nini : Mitos Pecahnya Sebuah Gelas